Garuda Indonesia (GIAA) Catat Rugi Rp1,15 Triliun meski Pendapatan Melonjak 48,32 Persen
2023-11-02 08:59:17
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk GIAA kembali melonjak pada kuartal III/2023. Namun, perseroan masih harus menelan rugi bersih lantaran beban yang membengkak.
Hingga akhir September 2023, GIAA meraih pendapatan usaha senilai US$2,23 miliar atau setara Rp35,62 triliun (estimasi kurs Rp15.951). Nilai ini melesat 48,32% dibandingkan dengan capaian tahun lalu.
Pendapatan usaha perseroan dihasilkan dari penerbangan berjadwal yang meningkat 49,02% year-on-year (YoY) menjadi US$1,72 miliar, penerbangan tidak berjadwal meraih cuan US$274,25 juta, dan lainnya mencapai US$234,91 juta.
Kendati pendapatan meningkat, GIAA turut membukukan kenaikan beban usaha. Selama Januari – September 2023, beban usaha perseroan mencapai US$1,99 miliar atau naik 7,14% YoY.
Kenaikan beban tersebut dikontribusikan oleh beban operasional penerbangan yang naik dari US$1,08 miliar pada kuartal III/2023, menjadi US$1,13 miliar tahun ini. Beban tiket dan promosi juga naik 47,90% YoY menjadi US$149,75 juta.
Sehingga, GIAA mencatat rugi bersih sebesar US$72,38 juta atau sekitar Rp1,15 triliun pada kuartal III/2023. Berbalik dari laba yang diraih Januari – September 2022 yakni US$3,7 miliar.
Sumber: Bisnis