Delta Dunia Makmur Berbalik Rugi Rp 433 Miliar di Semester I-2024, Cek Penyebabnya
2024-08-02 08:05:29
JAKARTA, investortrust.id – Emiten jasa pertambangan, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) membukukan kerugian bersih sebesar US$ 26,58 juta atau setara dengan Rp 433 miliar (kurs jisdor Rp 16.294 per dolar Amerika Serikat)di semester I-2024.
Pada periode yang sama tahun 2023, Perseroan mencatat laba sebesar US$ 4,92 juta atau setara dengan Rp 73,84 miliar.
Direktur DOID, Dian Andyasuri, mengatakan, penurunan bottom line disebabkan oleh kerugian selisih kurs sebesar US$ 12 juta akibat fluktuasi nilai tukar mata uang yang merugikan, dari rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
“Namun, kerugian selisih kurs membaik pada kuartal II-2024, menurun dari US$ 11,5 juta pada kuartal I- 2024 menjadi US$ 0,7 juta pada kuartal II-2024,” tulis Dian dalam keterangan resminya, Kamis (1/8/2024).
Dian menjelaskan, jika kerugian selisih kurs dinormalisasi, bersama dengan dampak dari Secured Overnight Financing Rate (SOFR) dan biaya persetujuan satu kali (one-off consent costs), kerugian bersih Grup sebesar US$ 1 juta, mendekati break even, yang menunjukkan ketahanan bisnis.
Sementara itu, pendapatan semester I - 2024 tetap stabil sebesar US$ 855 juta year on year. Namun, earning before interest tax, depreciation, and amortization (EBITDA) turun 9% yoy menjadi US$ 160 juta, didorong oleh volume yang lebih rendah.
“Kenaikan awal biaya tunai dari inisiatif efisiensi yang sedang berlangsung diperkirakan akan kembali normal ketika langkah-langkah ini berlaku sepenuhnya,” ujar Dian.
Selain itu, volume batu bara tetap stabil pada 42 metrik ton (MT) YoY, sementara pengupasan tanah (overburden removal) secara keseluruhan turun 5% sebesar 271 juta bank cubic meter (bcm) akibat curah hujan ekstrem yang terus berlanjut, yang memengaruhi tingkat produksi selama enam bulan terakhir.
Kemudian, ekspansi operasional mendorong sebagian besar pertumbuhan belanja modal DOID pada semester I-2024, yang meningkat 78% yoy menjadi US$ 79 juta.
Pengeluaran ini mendukung kegiatan ramp-up di sejumlah site yang ada di Indonesia dan Australia serta kapitalisasi biaya Perbaikan dan Pemeliharaan (Repair & Maintenance), sejalan dengan panduan belanja modal Grup untuk setahun penuh sebesar US$ 150 juta hingga US$ 190 juta.
Seiring dengan ekspansi operasional Grup, mempertahankan kontrol yang ketat atas belanja modal tetap menjadi fokus utama. (CR-5)
Grafik Saham DOID secara Ytd: