Semester I, Tower Bersama (TBIG) Kantongi Laba Bersih Rp 730,79 Miliar
2024-08-02 08:09:08

JAKARTA, investortrust.id – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengantongi laba bersih Rp 730,79 miliar pada semester I-2024. Jumlah ini naik sekitar 6% (yoy) dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I-2023 sebesar Rp 688,79 miliar.

 

Sedangkan pada kinerja topline, TBIG meraup pendapatan Rp 3,41 triliun dan EBITDA Rp 2,93 triliun dalam enam bulan pertama tahun ini. Sejalan dengan laba bersih, pendapatan perusahaan menara telekomunikasi ini juga naik tipis, yakni 4% (yoy) dari Rp 3,27 triliun.

 

“Jika kuartal kedua ini disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA perseroan mencapai Rp 6,83 triliun dan Rp 5,88 triliun,” ungkap manajemen TBIG dalam pengumuman yang dikutip pada Kamis (1/8/2024).

 

Perseroan memiliki 42.177 penyewaan dan 23.327 sites telekomunikasi per 30 Juni 2024. Sites telekomunikasi milik TBIG terdiri dari 23.211 menara telekomunikasi dan 116 jaringan distributed antenna system (DAS).

 

Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 42.061, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,81x.

 

“Kami memprioritaskan eksekusi pesanan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan telekomunikasi kami. Untuk semester pertama, kami menambahkan 1.325 penyewaan kotor yang terdiri dari 902 sites telekomunikasi dan 423 kolokasi,” ujar CEO Tower Bersama Infrastructure Hardi Wijaya Liong.

 

Sampai pertengahan tahun ini, total pinjaman kotor (gross debt) perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi tersebut, tercatat sebesar Rp 27,95 triliun. Sedangkan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp 628 miliar.

 

Jumlah itu mencerminkan bagian pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) yang telah dilindung nilai atau diukur dengan menggunakan kurs lindung.

 

Dengan saldo mencapai Rp 775 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) TBIG menjadi Rp 27,18 triliun. Jika menggunakan EBITDA kuartal II-2024 yang disetahunkan, rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA menjadi 4,6x.

 

“Kami terus memperdalam hubungan kami dengan bank dalam mata uang Rupiah dan pasar obligasi, dengan 44% dari total pinjaman kami berbentuk pinjaman dalam mata uang Rupiah,” tutur Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso.

 

Pada akhir kuartal kedua kemarin, manajemen mengeklaim, memiliki posisi likuiditas yang kuat dengan fasilitas pinjaman yang belum ditarik sebesar lebih dari Rp 10 triliun, baik dalam mata uang Rupiah maupun Dolar AS.

 

“Likuiditas itu, ditambah dengan arus kas yang kuat dan sumber pendanaan yang terdiversifikasi, menempatkan TBIG dengan keyakinan dalam mengelola utang yang akan jatuh tempo,” sambung Helmy. (CR-10)

 

Grafik Harga Saham TBIG secara Ytd:

 

 



Bagikan :

Anda Mungkin Menyukai Ini :
Waskita Beton (WSBP) Optimistis Sambut 2025 deng ...

2024-12-24 08:03:01

Selengkapnya

Rampungkan Proses PKPU, VIVA dan MDIA Perkuat Li ...

2024-12-24 08:01:34

Selengkapnya

Bakrieland Ambil Alih Aston Sidoarjo City Hotel

2024-12-24 07:59:26

Selengkapnya