JAKARTA, investortrust.id – Hary Tanoesoedibjo selaku pengendali dan pemegang terbanyak memborong saham PT MNC Asia Holdings Tbk (BHIT) saat emiten holding ini ditransaksikan di papan pemantauan khusus (PPK) dengan mekanisme perdagangan full call auction (FCA) Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hary Tanoesoedibjo membeli sebanyak 24 juta saham BHIT dengan harga bervariasi. Sebanyak 10 juta saham dibeli dengan harga Rp 30 per saham pada 27 Juni 2024. Dirinya kembali memborong sebanyak 14 juta saham BHIT dengan harga pelaksanaan Rp 31 per saham pada 28 Juni 2024.
“Pembelian ini bertujuan sebagai investasi dengan status kiepemilikan saham langsung,” tulis Corsec BHIT Ria Budhiani melalui penjelasan resminya di Jakarta, Senin (1/7/2024).
Total dana yang digelontorkan untuk membeli 24 juta saham tersebut setara dengan Rp 734 juta. Aksit tersebut menjadikan total saham BHIT yang dimiliki langsung Hary Tanoesoedibjo dari 2,59% menjadi 2,62%.
BEI Sebelumnya memasukkan saham emiten yang dikendalikan Hary Tanoesoedibjo (BHIT) ini dalam papan pemantauan khusus dengan menerapkan sistem full call auction sejak 25 Maret 2024. Dimasukannya saham dalam pemantauan khusus, karena rata-rata harga saham kurang dari Rp 51,00 dalam enam bulan terakhir di pasar reguler. Masukknya dalam pemantauan khusus berimbas terhadap penurunan lebih dalam saham BHIT menjadi Rp 45 pada penutupan akhir pekan lalu.
Manajemen BHIT menyebutkan bahwa perseroan merupakan satu grup bisnis nasional terbesar di Indonesia yang memfokuskan pada empat bisnis strategis, yaitu media dan entertainment, jasa Keuangan, entertainment hospitality, dan energi.
Di bidang media & entertainment, manajemen perseroan menyebutkan pengelolaan 4 FTA nasional RCTI, MNCTV, GTV, dan iNews. “Kami juga memiliki layanan Pay TV terbesar menggunakan jaringan satelit dan fixed broadband,” terangnya.
Perseroan juga mengontrol super app AVOD dan SVOD terbesar, RCTI+ dan Vision+. BHIT juga memiliki berbagai portal dengan total pengguna aktif bulanan melebihi 53 juta dan mengoperasikan multi-channel networks di berbagai media sosial dengan trafik lebih dari 1,5 miliar setiap bulan.
Di sektor jasa keuangan, perseroan memiliki layanan terintegrasi konvensional dan digital mulai dari perbankan, sekuritas dan pialang, asuransi umum dan jiwa, pembiayaan konsumen dan leasing, manajemen aset, fintech, dan payment gateway.