WSBP Rangkum Pendapatan Usaha Rp 1,49 Triliun Tahun 2023
2024-04-02 08:13:50
JAKARTA, investortrust.id - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) merangkum total pendapatan usaha sebesar Rp 1,49 Triliun dan laba bersih sebesar Rp 6,30 miliar sepanjang tahun buku 2023.
Vice President of Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto, menjelaskan bahwa pencapaian kinerja tahun 2023 adalah hasil dari implementasi strategi bisnis yang baik.
“Manajemen WSBP senantiasa melaksanakan komitmen yang telah disusun dalam rencana program transformasi perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan,” kata Fandy dikutip, Senin (1/4/2024).
Pendapatan usaha WSBP ditopang oleh kontribusi dari segmen bisnis utama perusahaan. Segmen bisnis Beton Precast menyumbang pendapatan sebesar Rp 540,39 miliar, segmen Readymix berhasil membukukan pendapatan terbesar yaitu Rp 579,84 miliar, sementara itu segmen Jasa Konstruksi mendapatkan pendapatan usaha sebesar Rp 367,35 Miliar.
“Selaras dengan program peningkatan kinerja, WSBP juga berhasil mempertahankan tingkat profitabilitas operasi yang ditunjukan oleh pencapaian margin laba kotor sebesar 15,4% atau Rp229 Miliar. Pencapaian ini didukung oleh strategi WSBP yang senantiasa meningkatkan optimalisasi proses produksi dan penerapan manajemen rantai pasok (supply chain) bahan baku yang baik,” urai Fandy.
Lebih lanjut, WSBP juga mencatatkan laba bersih Tahun Berjalan sebesar Rp 6,30 miliar. Hal ini menjadi catatan positif bagi WSBP yang telah membukukan laba bersih selama dua tahun berturut-turut pasca menyelesaikan restrukturisasi keuangan.
Sesuai dengan komitmen transformasi bisnis, WSBP juga senantiasa melakukan efisiensi beban usaha yang ditunjukkan dengan berhasil menurunkan Beban Penjualan sebesar 19,7% dan Beban Umum & Administrasi sebesar 6,8%.
Strategi efisiensi WSBP dilakukan melalui perbaikan proses produksi dan menggalakan digitalisasi. WSBP juga mencatatkan kenaikan beban iklan sebesar 30% pada 2023, kenaikan ini untuk mendukung program pemasaran perusahaan dalam menjangkau konsumen yang lebih besar dan meningkatkan pangsa pasar.
Strategi ini juga membuahkan hasil, tercermin dari peningkatan nilai kontrak baru sebesar 14% menjadi Rp 1,74 triliun sepanjang 2023.