Laba Meroket 274%, Ini Penopang Kinerja Paradise Property (INPP)
2024-04-02 08:18:29
JAKARTA, investortrust.id – PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mencetak kenaikan laba bersih sekitar 274% pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Sepanjang 2023, Indonesian Paradise Property menghasilkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 105 miliar dari sebelumnya Rp 28 miliar.
Presiden Direktur & CEO Indonesian Paradise Property Anthony P Susilo menjelaskan, capaian tersebut didorong pendapatan perusahaan yang mencapai Rp 1,1 triliun atau meningkat sebesar 16% (yoy). Laba kotor juga bertambah 26% (yoy) mencapai Rp 725,7 miliar tahun lalu, sehingga INPP mampu mencetak margin laba bersih 17%.
Segmen perhotelan jadi kontributor terbesar pendapatan INPP yakni sebesar 43%, disusul segmen komersial dengan kontribusi 42%. Sementara untuk segmen penjualan properti, manajemen memperkirakan penjualan meningkat dua kali lipat dibandingkan 2022.
Salah satu faktor pendorong dimaksud adalah Antasari Place yang baru saja menyelesaikan topping-off pembangunan tower pertamanya pada Mei 2023 lalu, dengan perkiraan jadwal handover pada akhir 2024.
“Segmen-segmen kami yaitu hospitality, commercial, dan property sales semuanya mencatatkan kinerja yang baik tahun 2023,” sebut Anthony, Senin (1/4/2024).
Dia menambahkan, pendapatan berulang (recurring income) yang perusahaan hasilkan dari segmen perhotelan dan komersial berkontribusi sebesar 85%. Kondisi ini membantu INPP dari segi profitabilitas.
“Bahkan boleh dibilang INPP adalah salah satu emiten properti dengan arus kas paling stabil, berkat tingginya pendapatan berulang jika dibandingkan total pendapatan,” imbuh Anthony.
Recurring income INPP turut menyumbang pendapatan sebesar Rp 934,91 miliar, mencatat pertumbuhan sebesar 31% (yoy) pada tahun buku 2023.
Sedangkan tahun ini INPP memprediksi bahwa sektor properti siap untuk tumbuh berdasarkan beberapa indikator positif. Antara lain dari perkiraan Bank Indonesia tentang pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam kisaran 4,7%-5,5%.
Hal itu dinilai jadi pertanda baik bagi pasar real estat, karena peningkatan aktivitas ekonomi seringkali diterjemahkan ke dalam permintaan yang lebih tinggi untuk properti.
Indikator lainnya dari optimisme manajemen adalah angka kunjungan ke Indonesia yang tumbuh 20,17% (yoy). Khusus pada Desember 2023 tercatat sebanyak 1,14 juta kunjungan, dengan 481 ribu di antaranya datang ke Bali.
“Hal ini tentu akan memengaruhi segmen komersial khususnya hospitality, dimana perseroan memiliki banyak hotel di lokasi-lokasi strategis di kota pariwisata tersebut,” ujar Anthony.
Memanfaatkan sentimen tersebut, INPP telah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya dengan mendorong penjualan properti yang ditargetkan bisa mengambil porsi cukup besar tahun ini. (CR-10)