JAKARTA, investortrust.id – PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) berbalik cetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 191,23 miliar pada 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya dengan rugi atribusi Rp 45,05 miliar.
Lompatan tersebut menjadikan perseroan meraup laba per saham senilai Rp 82 per saham, dibandingkan periode sama tahun 2022 dengan rugi per saham Rp 19. Sedangkan pada penutupan perdagangan saham di Buras Efek Indonesia (BEI) akhir pekan lalu Rp 1.520.
Peningkatan tersebut didukung sejumlah faktor, yaitu kenaikan pendapatan dari Rp 1,37 triliun menjadi Rp 1,77 triliun. Sedangkan kenaikan beban pokok cenderung terkendali dari Rp 451,40 miliar menjadi Rp 568,88 miliar. Alhasil laba bruto naik dari Rp 925,14 miliar menjadi Rp 1,20 triliun.
Jakarta Setiabudi (JSPT) juga berhasil mengerek naik laba usaha Rp 239,30 miliar menjadi Rp 432,94 miliar pada 2023. Meskipun beban usaha perseroan naik dari Rp 691,78 miliar menjadi Rp 850,79 miliar.
Faktor utama peningkatan laba bersih berasal didukung keberhasilan JPRT mencatatan laba selisih kurs sebanyak Rp 34,28 miliar pada 2023, dibandingkan periode sama tahun 2022 dengan rugi selisih kurs mencapai Rp 172,59 miliar. Sedangkan beban keuangan perseroan melesat dari Rp 131,34 miliar menjadi Rp 230,06 miliar. Alhasil perseroan cetak laba tahun berjalan Rp 234,72 miliar pada 2023, dibandingkan dengan rugi tahun berjalan 2022 Rp 52,19 miliar.
Perseroan juga mencatatkan kas dan setara kas akhir tahun meningkat menjadi Rp 1,29 triliun pada 2023, dibandingkan realisasi tahun sebelumnya Rp 1,09 triliun.
Jakarta Setiabudi (JSPT) merupakan perusahaan pengembang yang mengoperasikan puluhan hotel mewah. Perseroan juga memiliki gedung perkantoran, kawaran perumahan, dan kawasan ritel yang tersebara di beberapa daerah.