Mitratel (MTEL) Ungkap Akuisisi Fiber Optik UMT akan Langsung Berkontribusi terhadap Pendapatan
2024-12-06 08:02:15
JAKARTA, investortrust.id – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel menyebutkan akuisisi PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (UMT), perusahaan yang memiliki fiber optik sepanjang 8.101 km, bakal berdampak terhadap peningkatan kontribusi sektor fiber optik terhadap total pendapatan.
Perseroan sebelumnya telah menandatangani Akta Jual Beli Saham (share purchase agreement) sebanyak 100% saham UMT dari anak usaha PT PP (Persero) Tbk (PTPP), yaitu PT PP Infrastruktur. Nilai transaksinya mencapai Rp 650 miliar.
Berdasarkan laporan kinerka keuangan MTEL hingga kuartal III-2024 disebutkan bahwa pendapatan dari bisnis fiber sebesar bertumbuh sebanyak 89,5% menjadi Rp 274 miliar. Nilai itu berkontribusi sebanyak 4% terhadap total pendapatan Mitratel.
Direktur Utama Mitratel (MTEL) Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, akuisisi ini bernilai strategis dalam memperkuat ekosistem bisnis menara telekomunikasi dan meningkatkan penguasaan pangsa pasar Mitratel dalam bisnis Fiber To The Tower (FTTH).
“Asset fiber yang kami akuisisi ini lokasinya tersebar di Sumatera, Jawa dan Bali. Hal ini sejalan dengan arah ekspansi industri telekomunikasi di masa depan dalam rangka menyongsong era implementasi teknologi 5G serta menyasar sejumlah daerah pertumbuhan ekonomi baru,” kata Teddy di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Dengan adanya tambahan 8.101 km fiber dari UMT, dia mengatakan, Mitratel kini memiliki jaringan fiber lebih dari 47.800 km. Berdasarkan jumlah tersebut, 56% aset fiber optik tercatat berada di luar pulau Jawa dan 44% berada di pulau Jawa. “Mitratel akan terus melakukan ekspansi secara selektif bukan hanya di bisnis menara namun juga di bidang fiber optik dan jasa penunjang lainnya,” ungkap Teddy.
Usai transaksi ini, dia mengatakan, dipastikan kontribusi pendapatan dari bisnis fiber akan terus meningkat. “Ke depan, kami akan fokus mengembangkan bisnis fiber ini dengan program monetisasi asset untuk meningkatkan market share, menyongsong era teknolgi 5G dan memacu penerapan teknologi mutakhir di seluruh lini bisnis”, ujar Teddy.
Pasca transaksi, menurut dia, Mitratel akan memperoleh potensi tambahan pendapatan sesuai dengan kontrak yang sebelumnya dimiliki UMT dengan billable length (pendapatan dari aset yang dapat ditagih) sepanjang 12.524 kilometer. “Tambahan pendapatan ini dapat dikonsolidasikan dalam laporan keuangan perseroan pasca transaksi,” terangnya.
Akusisi UMT, terang dia, juga bagian dari komitmen untuk mewujudkan visi menjadi digital infrastructure company terdepan. Akuisisi ini juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan mendukung pemerataan akses telekomunikasi melalui penyediaan infrastruktur yang lengkap dan berkualitas bagi operator seluler di penjuru negeri.